Hari ini Jum”at 13 Juli 2012, RUU Pendidikan Tinggi telah disahkan menjadi UU Pendidikan Tinggi dalam rapat paripurna DPR.

Unduh naskah: RUU Pendidikan Tinggi 

Everywhere in the world, before the intervention of man and fertiliser, soil, vegetation and animal systems evolved naturally to make the most efficient use of the rate of nutrients becoming available from parent materials, assisted by the local climatic conditions. Except during extreme events such as flooding or earthquakes, losses of nutrients to the outside environment were exceedingly small. Animals died and the nutrients they contained were returned to the soil during their decay. Then civilisation came along, and imposed totally new systems, where considerable quantities of nutrients are being removed in produce, and, to maximise production, plant-available forms of nutrients are kept at very high levels in the soil through the use of fertiliser. Unfortunately, at these high levels, nutrients are prone to loss to the atmosphere (in the case of N), and, in the case of all nutrients, in run-off to waterways and in leaching.

source: http://www.groupone.co.nz

Setelah membaca buku yang bagus tentang ‘Pedoman Pembuatan Dosis Pupuk (untuk) Kelapa Sawit’ ini, terpikir membuat pula untuk komoditas pertanian lainnya.

Secara singkat langkahnya adalah:

1. mengitung kebutuhan hara bagi tanaman tersebut untuk tumbuh, berkembang dan menghasilkan,
2. mengitung penyediaan hara dari tanah (dan lingkungan tempat tumbuh tanaman),
3. mendapatkan jumlah kekurangan hara yang harus ditambahkan,
4. mengitung kebutuhan pupuk yang mengandung sejumlah hara tersebut,
5. melakukan koreksi berdasarkan efisiensi serapan hara dari pupuk tersebut,
6. mempertimbangkan saat dan cara yang tepat untuk aplikasi pupuk.

Dengan rekomendasi pemupukan yang tepat, kita dapat meningkatkan keuntungan usaha tani serta menekan resiko lingkungan.