Hutan Kota

Hutan kota atau lebih tepat kita sebut taman kota yang tertata dengan bagus ini dapat kita jumpai di berbagai tempat di kota Ghent, Belgium. Orang yang melintas dapat duduk istirahat sejenak di situ, ada beberapa kursi panjang yang memang disediakan. Kita dapat juga duduk lesehan dlosor di lantai hutan, umumnya ditanami rumput pendek, persis karpet hijau yang digelar. Pohon-pohon besar memberi keteduhan dan udara segar.

Alangkah baiknya kita meniru contoh yang baik ini di Kota Yogyakarta atau kota-kota lainnya. Taman kota yang bersih segar.

ACSESS Digital Library

Announcing the ACSESS Digital Library!

The ACSESS Digital Library houses the full text of all journals, books, Annual Meeting presentations, magazines, and related publications and documents. This content is searchable via leading-edge software that provides the user with guided navigation; journal-, article-, and author-level metrics; and links to external sources. There are unique individual profile pages for each author to customize as he or she sees fit. Users have the opportunity to save their searches to a “virtual binder” and email those binders to students and/or colleagues. In addition, there will be significant third-party content, e.g., the journal and members” magazine of the American Society for Animal Science will be available in the Digital Library in January 2013.

see: https://www.soils.org/publications

Kearifan Manusia Dayak

Setiap tahun mereka meninggalkan desanya dan hidup sebagai satu kesatuan kelompok di daerah perladangan untuk 4 sampai 6 bulan sampai panen selesai. Begitulah cara pemanfaatan hutan dengan berladang berpindah-pindah: membuka sebagian sangat kecil hutan di lingkungan huniannya dan membakar hasil tebangan untuk mendapatkan abu sebagai pupuk. Jika kesuburan telah menurun, mereka berganti lahan untuk membiarkan yang lama mengalami proses pemulihan alami. Jika tak berladang di hutan seperti itu, orang Ribun bertanam padi di tanah paya (tanah becek, berlumpur). Hampir setiap keluarga Ribun mempunyai ladang dan tanah paya di tepi hutan.

Selengkapnya di:http://4archiculture.net/post/52#comment_370