Botol Gelas Hitam

Botol gelas hitam bekas wadah khemikalia berbahaya (H2SO4 p, HCl p, HClO4 p, HNO3 p, CH3COOH p dsb) banyak berserakan di kolong meja atau di rak. Bahkan ada botol yang berasal dari tahun 80-an, masih berisi khemikalia utuh, namun tentu sudah rusak isinya. Membuang botol semacam ini tidaklah mudah, tidak laku demikian kata pemulung yang biasanya datang ke Lab. Namun target hari ini, membuang sebanyak mungkin barang tersebut dari Lab.

Akhirnya diputuskan untuk memindahkan botol-botol tersebut ke kompleks yang ada di Kuningan. Langkah pertama tentu membuang semua isi dalam botol tersebut,  dilarutkan dengan air secara pelan-pelan  tanpa menimbulkan reaksi yang berbahaya. Setelah khemikalia dikeluarkan, botol tersebut dibilas sampai bersih. Kemudian semua botol dikumpulkan dan diangkut ke luar dari Lab. Di tempat baru botol-botol tersebut dionggokkan di sudut lahan, berharap suatu saat nanti ada penyelesaian akhir yang tuntas.

Ada beberapa ide untuk itu, misalnya menghancurkan botol yang terbuat dari kaca tersebut sampai halus kemudian dicampurkan kembali ke tanah. Ingat tanah pasiran di sekitar kita ini kandungan yang terbanyak adalah silika (Si) jadi persis sama dengan bahan botol tersebut. Ide lain, ketika pembelian  khemikalia baru dengan wadah serupa, maka botol yang lama harus ditukarkan.(supplier bahan kimia wajib menerima kembali botol lama). Alternatif lain dipecah-pecah, digunakan sebagai mozaik pada kerajinan gerabah tanah.

Peraturan baru harus dibuat, sebagai berikut : setiap pengguna botol gelas hitam harus bertanggung jawab pasca pakai barang tersebut sehingga tidak menjadi sampah di Lab.