Peran Mahasiswa Dalam Kegiatan Desa Mandiri Pangan

Apa saja bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dapat diperbuat oleh mahasiswa Pertanian ?  Tentu saja memenuhi kriteria :
1). dikerjakan selama menjadi mahasiswa, di sela waktu  kuliah, praktikum dan kegiatan pengembangan diri yang lainnya,
2). memberi manfaat bagi masyarakat luas, dan
3). kegiatan itu dengan mudah dan murah dapat diteruskan.

Kegiatan tersebut antara lain:

  1. Membuat daftar sumber bahan pangan: membuka wawasan bahwa masih banyak bahan yang dapat dimakan ada di sekitar kita, selama ini kurang disukai dilupakan.
    1. Tumbuhan yang sudah dikenal sebagai bahan pangan, penghasil : Biji, Umbi, Buah, Sayuran.
    2. Tumbuhan yang potensial untuk bahan pangan.
    3. Tumbuhan bahan penyedap masakan.
  2. Daftar ini dapat diperluas dengan keterangan yang memadai dari sisi botani-taksonomi, syarat tumbuh, evaluasi lahan, budidaya, genetika dan pengembangan bibit.
  3. Membuat peta sebaran tumbuhan bahan pangan, luas lahan, populasi dan produktivitas.
  4. Membuat daftar makanan.
    • Bahan yang dibutuhkan: kemungkinan mendapatkan bahan pengganti, pelengkap atau pengkaya,
    • Cara pembuatan: aman, mudah, murah, sehat.
    • Kandungan gizi: kesehatan, kecerdasan, energi.
    • Cita-rasa: agar berselera mengkonsumsi.
  5. Hasil kegiatan tersebut di atas dapat dituangan dalam bentuk web atau buku yang dapat diakses oleh publik, berisi teks, gambar dan video. Kegiatan tersebut dapat dilakukan terus menerus antar generasi mahasiswa.
  6. Kegiatan praktis, berupa desa mitra. Mahasiswa dan masyarakat secara gotong royong terlibat dalam kegiatan pangan mandiri, minimal ada lahan kering (atas) dan lahan basah (bawah),fokus pada pengelolaan lahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
  7. Secara khusus mahasiswa melakukan inventarisasi metode pembuatan pupuk organik, perbanyakan mikrobia bermanfaat, dan pengembangan pupuk hijau. Dengan demikian petani di desa dapat mengelola sumberdaya hayati lokal dan mampu mencukupi kebutuhan pupuk di lahannya.

Makalah lengkap : Pdf

SOY-INFO Centre

Founding. In October 1972 Willam Shurtleff and Akiko Aoyagi began full-time research on soyfoods in Japan while writing The Book of Tofu. In August 1976 they founded SOYINFO CENTER (named Soyfoods Center until 31 Dec. 2006) in California.

Our Mission. To be the world”s leading source of information on soy, especially soyfoods, new industrial uses, and history, in electronic database, online and printed book formats. To provide the information needed to transform soybeans into food products. To publish a history on every major subject related to soybeans and soyfoods.

Book Sales. Our books have sold more than 830,000 copies. These include three popular books (The Book of Tofu, The Book of Miso, The Book of Tempeh), three production manuals (Tofu & Soymilk Production, etc.), 40 comprehensive bibliographies, plus market studies, histories and books of color graphics.

Building an Industry. Our three production manuals have played a key role in starting more than 450 soyfoods businesses in the United States, Europe, Latin America, and Africa.

SoyaScan. Database Contains more than 91,000 records from 1100 B.C. to the present, including more than 74,500 published documents, 15,600 commercial soy products, 5,900 original interviews and overviews, and 6,400 unpub-lished archival documents.

Research Library. More than 78,500 documents, almost all of which have a record in the SoyaScan database. Graphics Collection: More than 4,000 labels, ads, sell sheets, and other graphics, mostly color originals, arranged by subjects. All our graphics on some subjects have been published as color books and deposited in the USDA National Agricultural Library.

SOY-INFO Centre : http://www.soyinfocenter.com