Sebagai orang miskin tapi rakus, tentu saja perhatian saya sehari-hari mencari celah tempat mengintip dengan leluasa apa yang tengah terjadi di belahan bumi yang lain. Kerja keras dapat saja kita tunjukkan dengan pemikiran yang brilian, karya yang monumental … namun dapat juga sekedar bagaimana mempertahankan agar mata ini tetap melek dan jari-jari menuliskan satu dua patah kata.
Maka saya memungut kata mutiara “sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit” dan bukan “panas-panas tahi ayam“. Orang lain menunjukkan kehebatannya, maka saya mempertahankan kedunguan. Sebenarnya masing-masing orang memiliki sendiri cara hidupnya, maka kenali dan nikmatilah. Membangun tradisi perlu waktu yang lama, dan tentunya kerja keras yang tak kenal letih, apalagi untuk mempertahankannya jauh lebih berat lagi.
Namun demikian yakinlah, suatu saat usaha akan sampai ….